Merasa vagina berbau? Pada dasarnya, setiap vagina yang sehat itu memiliki aroma yang ringan atau tidak terlalu tajam. Menurut situs Cleveland Clinic, aroma vagina juga akan berubah-ubah mengikuti respons atau kondisi tubuh kamu; misalkan setelah berhubungan badan, menstruasi, kehamilan, sampai masalah higienitas. Agar vagina tidak berbau tak sedap lagi, yuk mulai membiasakan untuk melakukan beberapa cara menghilangkan bau pada miss v berikut ini!
Mandi secara teratur
Hal pertama yang wajib kamu lakukan untuk menghindarkan vagina dari bau tak sedap adalah mandi dengan teratur. Untuk kita yang tinggal di wilayah tropis, mandi teratur itu sebanyak dua kali sehari.
Namun, ada satu hal yang perlu kamu perhatikan: hanya gunakan sabun yang lembut (natural) alias tanpa pewangi untuk daerah kewanitaan. Jika bisa, gunakan juga air hangat saat akan membilas area kewanitaan. Jangan lupa juga untuk mengenakan pakaian bersih (terutama pakaian dalam) setelah mandi agar tidak memicu pertumbuhan bakteri berbahaya di area kewanitaan.
Jangan melakukan vaginal douching
Vaginal douching adalah aktivitas mencuci vagina dengan menyemprotkan air atau larutan khusus ke dalam saluran vagina dengan tujuan untuk membersihkan vagina setelah menstruasi, sebelum atau sesudah hubungan seksual, ataupun mencegah vagina yang berbau.
Mengutip dari Hello Sehat, hal tersebut biasanya dilakukan menggunakan campuran air, cuka, dan baking soda, atau bahan kimia lainnya dengan alat khusus berupa kantong dan selang. Akan tetapi, vaginal douching sebetulnya tidak memiliki manfaat apa-apa untuk area kewanitaan. Sebaliknya, aktivitas ini justru dapat mengganggu tingkat pH dalam vagina dan memicu terjadinya infeksi pada area kewanitaan hingga penyakit radang panggul.
Gunakan pakaian dalam yang tidak ketat
Agar vagina tidak berbau, kamu juga perlu menghindari memakai pakaian dalam yang ketat. Sebab, pakaian dalam seperti ini dapat menyebabkan lecet hingga infeksi jamur atau infeksi saluran kemih (ISK) apabila bakteri dan lembap terperangkap di kulit area kewanitaan. Untuk itu, gunakanlah celana dalam berbahan katun dan yang tidak terlalu ketat.
Selain ketiga hal di atas, kamu juga perlu memperbanyak konsumsi air untuk mengurangi risiko vagina berbau. Jangan lupa juga untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mengurangi risiko infeksi menular seksual (IMS) dan infeksi lainnya, ya.