Tahukah Anda soal cagar biosfer? Dikutip dari situs LIPI, istilah ini merujuk pada situs atau wilayah yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui program kerja sama Man and The Biospher (MAB-UNESCO) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan tingkat regional. Saat ini, Indonesia memiliki total 14 cagar biosfer yang diakui oleh UNESCO.
Namun, wilayah mana sajakah yang paling pertama ditunjuk oleh UNSECO? Temukan jawabannya dalam artikel berikut, yuk!
- Kawasan Cibodas merupakan satu dari empat cagar yang pertama ditunjuk UNESCO. Wilayah ini adalah contoh ekosistem daerah tropis lembap yang dikontrol ketat oleh manusia. Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango merupakan inti dari cagar ini. Gunung berapi kembar, hutan hujan pegunungan, serta sejumlah spesies endemik Pulau Jawa hidup di kawasan ini.
- Bersama Cibodas dan dua wilayah lain, Komodo ditunjuk menjadi cagar biosfer UNESCO pertama di Indonesia, yakni pada tahun 1977. Kepulauan ini terkenal dengan populasi kadal raksasa, komodo, yang hanya menghuni wilayah tersebut di Bumi ini. Pulau-pulau kecil seperti Padar dan Rinca juga terkenal memiliki keindahan alam yang amat cantik. Tak heran dua wilayah ini menjadi objek wisata alam paling sering dikunjungi wisatawan.
- Lore Lindu. Lore Lindu merupakan kawasan cagar biosfer ketiga yang ditunjuk UNESCO sejak tahun 1977. Taman nasional ini terdiri dari salah satu sisa hutan hujan pegunungan terbesar di Sulawesi. Sekitar sembilan puluh area Lore Lindu adalah hutan pegunungan dengan ketinggian di atas 1.000 meter, yang juga menjadi tempat sebagian besar flora dan fauna unik Sulawesi hidup. Wilayah ini kaya akan keanekaragaman hayati, budaya, dan ekologi.
- Tanjung Puting. Tanjung Puting adalah lokasi terakhir yang diakui sebagai cagar biosfer UNESCO di Indonesia pada tahun 1977. Taman nasional yang berlokasi di Kalimantan Tengah ini memiliki keanekaragaman hutan yang besar, mulai dari hutan dataran rendah, hutan rawa air tawar, hutan panas tropis, hutan rawa gambut, hutan mangrove, sampai hutan pantai. Kawasan ini juga memiliki daerah alluvial rawa antara Teluk Kumai dan Sungai Seruyan.
Itulah dia keempat cagar biosfer UNESCO yang pertama ditunjuk di wilayah Indonesia. Dilansir dari situs resmi UNESCO, sepuluh cagar biosfer lainnya adalah: Gunung Leuser; Siberut; Giam Siak Kecil, Bukit Batu; Wakatobi; Bromo Tengger Semeru Arjuno; Taka Bonerate, Kepulauan Selayar; Belambangan; Berbak, Sembilang; Betung Kerihun, Danau Sentarum Kapuas Hulu; dan Rinjani, Lombok.
Jika ANda masih ingin berwisata ke salah satu lokasi ini namun masih berhalangan, mungkin Anda bisa mencoba pilihan sejenis yang lebih dekat, misalnya ekowisata mangrove di Bekasi. (AP)